IDENTIFIKASI
DAN KLASIFIKASI VISUAL OBJEK LIPUTAN LAHAN PANTAI PADA CITRA GOOGLE EARTH
DENGAN KETINGGIAN MATA 750-1000 M DAN 4500-7000 M
Ø Tujuan
Praktikum
1. Mengetahui
penggunaan unsur dan tekhnik
interpretasi
2. Mengetahui
kemampuan objek yang terekam pada citra ( foto udara) khususnya penutupan lahan
dan penggunaan lahan
3. Identifikasi jenis
data macam objek dengan tekhnik interpretasi visual
4. Mampu
membedakan kenampakan dan karakteristik
masing-masing objek
5. Mengklasifikasikan
objek-objek sesuai dengan kenampakan
karakteristiknya dan level ketinggian mata/resolusi spasial yang di mata
Ø Bahan
Praktikum
1. Foto
citra satelit berbagai jenis dan skala
2. Transparasi
3. Spidol
OHP
4. Alat
tulis
Ø Dasar
Teori
Langkah-langkah umum yang dilakukan
untuk memperoleh data penginderaan jauh agar dapat dimanfaatkan oleh berbagai
bidang adalah :
1. Deteksi : Pada tahap ini
dilakukan kegiatan mendeteksi obyek yang terekam pada foto udara maupun foto
satelit
2. Identifikasi : Mengidentifikai
obyek berdasarkan ciri-ciri spektral, spasial dan temporal.
3. Pengenalan : Pengenalan obyek
yang dilakukan dengan tujuan untuk mengklasifikasikan obyek yang tampak pada
citra berdasarkan pengetahuan tertentu
4. Analisis : Analisis bertujuan
untuk mengelompokkan obyek yang mempunyai ciri-ciri yang sama
5. Deduksi : Merupakan kegiatan
pemrosesan citra berdasarkan obyek yang terdapat pada citra ke arah yang lebih
khusus.
6. Klasifikasi : Meliputi deskripsi
dan pembatasan (deliniasi) dari obyek yang terdapat pada citra
7. Idealisasi : Penyajian data
hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap pakai.
Dalam melakukan kegiatan
interpretasi citra, ada beberapa unsur yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan deteksi, identifikasi untuk mengenali sebuah obyek. Unsur interpretasi citra, sebagai berikut :
1. Rona
dan Warna
Rona ialah tingkat kegelapan atau
tingkat kecerahan obyek pada citra, sedangkan warna ialah wujud yang tampak
oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum
tampak.
Contoh : Sungai mempunyai warna
lebih gelap dari pada jalan dikarenakan air mempunyai sifat lebih banyak
menerima tenaga dan sedikit memantulkan tenaga sedangkan jalan aspal lebih
sedikit menyerap tenaga dan banyak memantulkan tenaga.
Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada
citra. Rona pada foto udara pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang
berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut dengan sinar
putih. Rona merupakan tingkatan dari putih ke hitam atau selanjutnya.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rona pada citra, yaitu:
·
Karakteristik obyek
Karakterisitik obyek yang mempengaruhi rona antara lain :
a. Warna obyek yang
gelap cenderung menghasilkan rona yang gelap
b. Permukaan kasar cenderung
menimbulkan rona gelap pada citra karena sinar yang datang mengalami hamburan
hingga mengurangi pantulan sinarnya.
c. Obyek yang basah/lembab
cenderung menghasilakn rona gelap
d. Pantulan
obyek, misalnya perairan akan menghasilkan rona yang gelap. Sedangkan
perbukitan kapur akan menhasilkan rona yang terang
2. Cuaca
Kondisi
udara di atmosfer dapat menyebabkan citra terlihat memiliki rona yang
terang/gelap. Jika kondisi udara di atmosfer sangat lembab dan berkabut akan menyebabkan
rona pada citra cenderung gelap
3. Letak
Obyek dan waktu pemotretan
Letak
obyek berkaitan dengan lintang dan bujur. Letak lintang menentukan besarnya
sudut datang sinar matahari. Waktu pemotretan juga mempengaruhi sudut datang
sinar matahari. Waktu pemotretan pada siang hari cenderung akan menghasilkan
rona yang lebih terang dibandingkan dengan pemotretan pada sore/pagi hari.
4. Warna
Warna
adalah ujud tampak mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari
spektrum tampak. Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan
dalam wujud hitam putih, warna menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih
beraneka. Contoh penggunaan unsur warna dapat dilihat pada gambar berikut :
5. Bentuk
Merupakan
variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu obyek. Kita
bisa adanya objek stadion sepak bola pada suatu foto udara dari adanya bentuk
persegi panjang. demikian pula kita bisa mengenali gunung api dari bentuknya
yang cembung. Sekolahan berbentuk I, L, U, atau kotak.
Bentuk merupakan variabel kualitatif yang
mencerminkan konfigurasi atau kerangka obyek. Bentuk merupakan atribut yang
jelas dan khas sehingga banyak obyek-obyek di permukaan bumi dapat langsung
dikenali pada saat interpretasi citra melalui unsur bentuk saja.
Ada dua istilah mengenai bentuk, yaitu :
a. Shape (bentuk umum/luar )
Merupakan bentuk secara umum atau dapat
dikatakan “bentuk sekilas” dari suatu obyek. Bentuk umum melihat ciri khas
suatu obyek secara umum, misal :
Gunung
dengan type strato berbentuk kerucut jika foto udara yang digunakan berskala
kecil.
b. Form (bentuk rinci )
Form merupakan bentuk yang bersifat lebih
rinci, maksudnya dalam bentuk umum suatu obyek masih ada bentuknya yang
terlihat lebih rinci, misal :
Jika gunung berapi dengan tipe strato diamati
dengan menggunakan foto udara yang berskala lebih besar maka kelihatan bahwa
sebenarnya bentuknya tidak mutlak kerucut, tetapi masih ada bentuk-bentuk lain
yang lebih rinci. Contoh bentuk rinci :
-
pada lereng gunung tersebut terdapat aliran sungai yang memanjang menuruni
lereng.
terdapat
patahan-patahan sehingga membentuk puncak-puncak kecil, jurang dan lembah.
Baik
bentuk luar maupun bentuk rinci keduanya merupakan unsur interpretasi yang
penting. Banyak bentuk yang mempunyai ciri khas sehingga mempermudah pengenalan
obyeknya pada citra. Contoh-contoh obyek yang dapat dikenali menurut bentuknya
misalnya :
a. Gedung
sekolah pada umumnya memiliki bentuk seperti huruf I, L, U dan persegi panjang
atau kotak.
b. Tajuk
pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon kerucut berbentuk kerucut dan tajuk
pohohn bambu seperti buu-bulu.
c. Bekas
Meander sungai yang terpotong dapat dikenali sebagai dataran rendah yang
berbentuk tapal kuda dan kadang berisi air yang menjadi danau tapal kuda (danau
oxbow).
d. Lapangan
sepakbola yang memiliki lintasan lari berbentuk elips, sedangkan yang tidak
memiliki lintasan lari akan berbentuk persegi panjang.
e. Masjid
dapat dikenali dari bentuknya yang relatif persegi atau bentuk khas pada
kubahnya.
6. Ukuran
Ukuran
merupakan ciri objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi lereng dan
volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, karena itu dalam memanfaatkan
ukuran sebagai interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya.. Contoh:
Lapangan
olah raga sepakbola dicirikan oleh bentuk (segi empat) dan ukuran yang tetap,
yakni sekitar (80 m – 100 m).
Ukuran
adalah atribut obyek yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan
kemiringan lereng. Ukuran merupakan faktor pengenal yang dapat digunakan untuk
membedakan obyek-obyek sejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat
dikatakan bahwa ukuran sangat mencirikan suatu obyek. Obyek pada foto udara
dapat diketahui ukurannya dengan membandingkan dengan skala yang terdapat pada
foto udara.
Beberapa obyek yang dapat dikenali dari
ukuran-ukuran yang berbeda misalnya :
1. Ukuran bangunan untuk pemukiman memiliki
ukuran yang berbeda dengan ukuran bangunan sekolah, perkantoran dan pabrik.
Permukiman pendudukan memiliki ukuran yang lebih kecil dari bangunan sekolah
dan perkantoran.
2. Nilai kayu selain ditentukan menurut jenis
kayunya juga dapat volumenya. Volume kayu dapat ditaksir dari ketinggian pohon,
diameter batang pohon, luas hutan serta kepadatan pohonnya.
3.
Lapangan olahraga selain berbentuk segi
empat juga dapat dibedakan dari ukurannya. Misalnya :
–
Lapangan sepakbola memiliki ukuran yang luas, sekitar 100 m X 80 m
–
Lapangan tenis memiliki ukuran kecil, sekitar 15 m X 30 m
7. Tekstur
Tekstur
adalah frekwensi perubahan rona pada citra. Ada juga yang mengatakan bahwa
tekstur adalah pengulangan pada rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk
dibedakan secara individual. Tekstur dinyatakan dengan: kasar, halus, dan
sedang. Misalnya:
-
Hutan bertekstur kasar, belukar
bertekstur sedang dan semak bertekstur halus.
-
stur adalah frekwensi perubahan rona
pada citra, atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dapat
dibedakan secara individual. Tekstur seding dinyatakan dengan kasar,
belang-belang, sedang dan halus.
Suatu
obyek dalam foto udara memiliki perbedaan tekstur dapat dilihat dari :
1.
permukaan buminya tidak rata atau tidak
2.
keadaaan dan keberadaan obyek lain di atas permukaan bumi misal pepohonan,
perairan, permukiman dll.
Beberapa
contoh pengenalan obyek berdasarkan teksturnya adalah :
1.
Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertektur halus.
2.
Lahan kosong bertekstur halus, lahan tebu bertekstur sedang, kumpulan pepohonan
bertekstur kasar.
3.
Permukaan air yang tenang bertekstur halus, sedikit beriak bertekstur sedang,
berombak besar bertekstur kasar.
8. Pola
Pola
atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan
manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh: Pola aliran sungai menandai
struktur geologis. Pola aliran trelis menandai struktur lipatan. Permukiman
transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan jaraknya
seragam, dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi
mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur,
yaitu dari pola serta jarak tanamnya.
Pola adalah kecenderungan bentuk suatu obyek
yang. Tingkat kerumitan pola lebih tinggi dari pada tingkat kerumitan bentuk,
ukuran dan tekstur. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai
bagi banyak obyek bentukan manusia dan bagi beberapa obyek alamiah.
Beberapa contoh obyek dipermukaan bumi yang
dapat dikenali dengan menggunakan unsur pola misalnya :
1.
Pola Aliran Sungai
Beberapa
contoh pola aliran sungai yang dapat kita amati misalnya :
a.
Aliran sungai konsekuen
Adalah
sungai yang memeiliki arah aliran yang sesuai dengan kemiringan batuan daerah
yang dilewatinya.
b.
Aliran sungai radial sentrifugal
Adalah
pola aliran sungai dalam bentuk menjari yang arah alirannya meninggalkan titik
pusat. Pola aliran sungai ini biasanya terdapat di daerah vulkan atau puncak
yang berbentuk kerucut
c.
Pola Aliran Radial Sentrifugal : arah aliran menjauhi/meninggalkan titik pusat.
c.
Aliran sungai radial sentripetal
Adalah
pola aliran sungai dalam bentuk menjari yang arah alirannya menuju ke titik
pusat. Pola aliran sungai ini biasanya terdapat di daerah ledokan/basin atau
aliran sungai yang masuk ke danau.
Pola
Aliran Radial Sentripetal : arah aliran menuju ke titik pusat.
2.
Permukiman
Perumahan
rakyat yang disediakan khusus oleh suatu proyek baik pemerintah atau swasta
memiliki pola yang teratur, biasanya memiliki jarak dan ukuran seragam.
Sedangkan rumah yang di bangun oleh penduduk cenderung memiliki pola tidak
beraturan, dengan bentuk dan jarak yang tidak seragam.
Perumahan
Teratur, ukuran dan jarak antar rumah cenderung sama jika dibandingkan dengan
perumahan di atasnya.
3.
Pola tanam pada tanaman di lahan perkebunan.
Kebun
kelapa, kebun karet, kebun kopi, kebun kelapa sawit dapat dibedakan dari hutan
atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola dan jarak
tanamannya.
Perkebunan
kelapa sawit terlihat teratur pada pola tanam dan jarak antar tanamannya.
9. Bayangan
Bayangan
bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Meskipun
demikian, bayangan juga dapat merupakan kunci pengenalan yang penting bagi
beberapa objek yang justru dengan adanya bayangan menjadi lebih jelas.
meskipun
sama-sama dipotret pada pagi atau sore hari. Gerak semu matahari menyebabkan
matahari seolah-olah mengalami perpindahan letaknya di garis paralel bumi pada
bulan-bulan tertentu.
Bayangan
dapat digunakan untuk menentukan orientasi/arah mata angin pada foto udara.
10.
Situs
Situs
adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Misalnya permukiman
pada umumnya memanjang pada pinggir beting pantai, tanggul alam atau sepanjang
tepi jalan. Juga persawahan, banyak terdapat di daerah dataran rendah, dan
sebagainya.
Situs
adalah tempat kedudukan suatu obyek dengan obyek lain di sekitarnya. Situs
bukan merupakan ciri obyek secara langsung tetapi dalam kaitannya dengan
lingkungan sekitar.
Situs
dapat diartikan sebagai berikut :
1. Letak suatu obyek terhadap obyek lain di
sekitarnya (Estes dan Simonet, 1975). Van Zuidam menjelaskan pengertian ini
dengan situasi atau situs geografi , yang diartikan sebagai tempat kedudukan
atau letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Misal pengaruh letak
iklim terhadap interpretasi citra untuk geomorfologi
2. 2.
Letak suatu obyek terhadap bentang darat (Estes dan Simonet, 1975), seperti
misalnya situs suatu obyek di rawa, di puncak bukit yang kering dan di
sepanjang tepi sungai. Van Zuidam menjelaskan pengertian ini dengan situs
topografi , yaitu letak suatu obyek dengan obyek lain di sekitarnya.
-
Pola permukiman memanjang sejajar dengan
jalan.
-
Pola permukiman memanjang sejajar dengan
garis pantai.
-
Pola permukiman memanjang sejajar dengan
sungai.
-
Tajuk pohon yang berbentuk bintang
mencirikan pohon palma, bila tumbuhnya menggerombol dan berada di daerah air
payau maka mungkin sekali pohon nipah.
11.
Asosiasi
Asosiasi
adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Contoh:
Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih
dari satu (bercabang), bandara berasosiasi dengan bandara.
Asosiasi
diartikan sebagai keterkaitan antara obyek satu dengan obyek lain. Karena
adanya keterkaitan itu, maka terlihatnya suatu obyek sering merupakan petunjuk
bagi obyek lain. Keterkaitan suatu obyek dengan obyek lain dapat dimaksudkan
sebagai berikut :
Sebuah
obyek A dapat dikenali karena adanya obyek B yang mempunyai kaitan/hubungan
dengan obyek A .
Dengan
kata lain obyek B merupakan petunjuk bagi obyek A .
Obyek
B dapat merupakan bagian dari obyek A , atau merupakan ciri-ciri khusus obyek A
.
Obyek
B belum tentu ciri-ciri khusus obyek A , tetapi sangat berhubungan dengan obyek
A .
Beberapa
contoh obyek dalam citra yang dapat dikenali melalui interpretasi mengggunakan
unsur asosiasi misalnya :
1.
Lapangan Sepakbola
Sebuah
obyek dikenali sebagai lapangan sepakbola jika lapangan tersebut memiliki
gawang pada dua sisi lapangannya. Jika tidak terlihat adanya gawang maka obyek
tersebut belum tentu merupakan lapangan sepakbola, bisa lapangan lain. Obyek
gawang dapat dikatakan sebagai ciri-ciri khas dari lapangan sepakbola.
Lapangan
Sepakbola berasosiasi dengan gawang yang ada di dua sisi lapangan.
2.
Stasiun Kereta Api
Sebuah
bangunan dengan bentuk memanjang dikenali sebagai stasiun kereta api jika pada
sekitar bangunan tersebut terdapat rel kereta api lebih dari satu jalur. Rel
bukan merupakan ciri-ciri bangunan stasiun tetapi sangat berhubungan dengan
keberadaan stasiun.
Selain
jumlah rel, bangunan stasiun kereta api dapat juga di asosiasikan dengan adanya
gerbong-gerbong yang diparkir karena belum/tidak beroperasi.
Stasiun
Kereta Api berasosiasi dengan adanya rel di sekitarnya yang berjumlah lebih
dari satu.
3. Bandara/Lapangan
Terbang
Sebuah
obyek dikenali sebagai bandara/lapangan terbang jika di sekitar landasan
terdapat hanggar dan area parkir untuk pesawat.
Bandara/Lapangan
Terbang
4. Bangunan
Sekolah
Sebuah
bangunan dikenali sebagai sekolah jika di sekitar/dalam kompleks bangunan
tersebut memiliki lapangan untuk kegiatan olahraga seperti lapangan basket,
tenis, voli atau badminton.
Langkah kerja / Metode
1. Akusisi
data
2. Preparasi
3. Menyimpulkan
Ø Hasil
Buat peta (Setiap objek di buat
dedikasi) objek sesuai dengan system klasifikasi yang
ada
ada
permukiman warga I
ekosistem mangrove
permukiman warga II
Pelabuhan besar (PLNI)
Pelabuhan dermaga feri
lapangan dan sekolah
jalan raya
jembatan
Pembahasan :
Pada gambar pertama, keterangan
warna merah menunjukan pemukiman
pertama, warna hijau menunjukan ekosistem mangrove, warna orange pemukiman
warga kedua, warna biru menunjukan pelabuhan besar(PLNI), warna ungu menunjukan
adanya dermaga very, warna kuning lapangan sepak bola dan sekolah, warna putih
menunjukan jalan raya dan warna hitam menunjukan jembatan penyebrangan. Sementara pada gambar kedua warna hijau menunjukkan pelabuhan besar,warna
hitam menunjukan jembatan penyebrangan, warna ungu dermaga very,warna biru air
laut dan warna merah pemukiman.