PENGENALAN
KARTOGRAFI
1.
GAMBARAN UMUM KONSEP KARTOGRAFI
A. Pengertian katrografi
Berdasarkan
bahasa, kartografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu carto yang memiliki arti
permukaan dan grafi yang berarti gambar atau bentuk (Sariyono dan Nursa’ban,
2010). Oleh karena itu, kartografi merupakan ilmu yang mempelajari gambar atau
bentuk permukaan bumi. Tujuan dari kartografi adalah mengumpulkan dan
menganalisa data dari lapangan yang berupa unsur-unsur permukaan bumi dan
menyajikan unsur tersebut secara grafis dengan skala tertentu, sehingga unusr
dapat terlihat jelas, mudah dimengerti dan dipahami (Sariyono dan Nursa’ban,
2010).
Selain
pengertian bahasa, beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian kartografi.
Pertama, Prihandito (1989) mengartikan kartografi sebagai ilmu yang mempelajari
peta, dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, simbolisasi,
penggambaran, analisis peta, serta interpretasi peta. Kedua, menurut
International Cartographic Association (1973), kartografi adalah seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi tentang peta, sekaligus mencakup studinya sebagai
dokumen ilmiah dan hasil karya seni. Ketiga, menurut United Nation kartografi
merupakan ilmu membuat peta dan diagram, termasuk setiap proses dari survei
hingga peta tersebut dicetak.
Berdasarkan
pemaparan dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa kartografi merupakan ilmu dan
seni dalam membuat gambar permukaan bumi. Kartografi dikatakan sebagai ilmu
karena diperlukan ketelitian dan pemahaman agar gambar yang dihasilkan sesuai
dengan kenyataan. Kartografi dikatakan sebagai seni karena tampilan gambar
harus mudah dipahami dan menarik bagi orang yang membacanya.
Adapun
pengertian kartografi menurut para ahli antara lain adalah:
1.
Menurut Rystedt B
Kartografi
adalah ilmu disiplin yang menyatakan antara peta dan pemetaan. Kartografi
menyatukan tampilan atau representasi dari dua fenomena geografi yaitu geografi
dan virtual.
2.
ICA tahun 1973
Kartografi
adalah seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta
sekaligus mencangkup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya
seni
3.
Menurut UN pada tahun
1949
Kartografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menyiapkan segala jenis peta dan
chart termasuk setiap kegiatan mulai dari lapangan sampai pencetakan akhir.
Kemudian, karena kajiannya dirasa oleh para kartografi terlalu luas maka
diadakan konferensi yang tergabung dalam ICA atau International Cartograph
Assosiation yang menghasilkan gagasan baru.
4.
Menurt Taylor
Taylor
mendefinisikan kartografi sebagai organisasi, presentasi, komunikasi dan
penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital atau format nyata. Hal
itu dapat meliputi semua langkah-langkah dari persiapan data sampai ke
penggunaan akhir dengan penciptaan peta-peta dan hasil-hasil yang terkait
dengan informasi spasial. Dengan arti lain dikatakan kartografi adalah
pembuatan data spasial yang dapat diakses menekankan visualisasinya dan
memungkinkan berinteraksi dengannya yang berhubungan dengan masalah-masalah
geospasial
5.
Prihandito 1989
Kartografi
adalah ilmu dan teknik pembuatan peta. Seiring dengan berkembangnya zaman, pengertian
mengenai kartografi mengalami perubahan. Hal ini disebabkan:
·
Kenyataan bahwa
kartografi termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan serta komunikasi
·
Adanya teknologi yang
lebih mutakhir, yaitu komputer
Alasan-alasan
tersebut menghasilkan pandangan baru yaitu kartografi bukanlah langkah
pembuatan peta semata melainkan penggunaan peta sendiri adalah salah satu
bidang kartografi.
1.1 Proses
kartografi
Proses kartografi
merupakan metode dalam menghasilkan sebuah peta. Metode tersbut menjadi pedoman
yang memudahkan kartografer atau orang
yang membuat peta untuk mengetahui urutan proses kartografi. Proses
kartografi dimulai dari: (1) pengumpulan data, (2) pengolahan data, (3)
pembuatan peta, (4) evaluasi, (5) penggunaan peta. Penjelasan mengenai tiap
tahap dapat dilihat pada gambar dan pemaparan setelahnya.
Gambar.
Diagram alir proses kartografi
1.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses mengumpulkan
iformasi yang dibutuhkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Informasi
tersebut kemudian diolah dan diintpretasikan dalam bentuk gambar. Hasil dari
proses pengumpulan data adalah data mentah. Terdapat beberapa metode dalam
pengumpulan data berdasarkan jenisnya. Data primer didapatkan dengan survei
langsung ke lapangan. Survei tersebut dapat berupa pengukuran, wawancara dan
pengisian kuisioner. Data sekunder dapat diperoleh dengan mengumpulkan berkas,
catatan, atau dokumentasi. Data sekunder tersebut dapat diperoleh di dinas atau
lembaga tertentu seperti Biro Pusat Statistik (BPS), Departemen Pekerjaan Umum
(DPU), Badan Pertahanan Nasional (BPN), Dinas Pariwisata dan sebagainya
(Sariyono dan Nursa’ban, 2010).
2.
Pengolahan Data
Pengolahan
data merupakan intepretasi data. Data mentah diseleksi dan dikelompokkan
berdasarkan jenisnya seperti kelompok data kualitatif dan data kuantitatif.
Bentuk dari pengelompokan data dapat berupa tabel, diagram batang, diagram
lingkaran ataupun diagram garis. Hasil dari proses pengolahan data berupa data
langkap yang telah diolah. Proses pengolahan data dilakukan untuk mempermudah
kartografer dalam memindahkan data ke dalam bentuk gambar.
3.
Pembuatan Peta
Pembuatan
peta merupakan proses memindahkan data berupa angka atau deskripsi ke dalam
bentuk gambar. Gambar tersebut merupakan perwujudan kenampakan permukaan bumi
yang diperkecil dengan skala tertentu dalam bentuk bidang datar atau biasa
disebut peta. (Sariyono dan Nursa’ban, 2010).
4.
Evaluasi
Evaluasi
merupakan proses peninjauan kembali peta yang telah dihasilkan. Jika peta
tersebut telah sesuai, proses kartografi dilanjutkan ke penggunaan peta. Jika
terdapat kekeliruan dalam peta yang dihasilkan, perlu dilakukan pemeriksaan
kembali mulai dari data yang ada atau teknik pembuatannya.
5.
Penggunaan Peta
Penggunaan peta merupakan kegiatan akhir dari
proses kartografi. Kegiatan tersebut merupakan membaca peta sesuai tema dan
memanfaatkannya untuk kegiatan penelitian atau analisis kawasan.
1.2 Klasifikasi
kartografi
Ilmu
kartografi diklasifikasikan berdasarkan kegiatan dalam mempelajarinya. Seperti
yang telah dikemukakan di sub bab pengertian kartografi, diketahui bahwa ilmu
tersebut mencakup proses pengumpulan data hingga pembuatan peta. Oleh karena itu,
untuk mempermudah proses pembelajaran, kartografi diklasifikasikan sebagai
berikut: kartografi dasar, kartografi topografi, kartografi teknik dan
kartografi tematik (Sariyono dan Nursa’ban, 2010). Semakin tinggi tingkat
klasifikasi ilmu kartografi, semakin tinggi tingkat kesulitannya.
Kartografi
dasar merupakan kalisfikasi terendah dalam ilmu kartografi. Kartografi dasar
adalah ilmu kartografi sebatas teori. Kalsifikasi kartografi dasar berisi
teori-teori tentang pengertian dan proses kartografi serta teori dasar mengenai
peta. Klasifikasi ini merupakan dasar untuk melanjutkan ke ilmu yang lebih
tinggi.
Setelah
mengetahui teori tentang kartografi, pelajar melanjutkan proses pembelajaran ke
klasifikasi kartografi topografi. Kartografi topografi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang topografi atau perbedaan ketinggian suatu lahan. Pada
kasifikasi ini, pelajar sudah aktif dalam kegiatan menggambar peta, namun, peta
yang dibuat masih sebatas peta topografi yang berskala besar.
Kartografi
teknik merupakan ilmu kartografi yang lebih ditekankan kepada teknik pembuatan
elemen di dalam peta. Elemen tersebut antara lain: skala, arah mata angin,
garis lintang dan bujur, huruf serta cara mencetak peta. Tujuan mempelajari
kartografi teknik adalah agar peta yang dihasilkan lengkap tidak dari segi data
spasial saja, tetapi juga dari segi teknis. Dengan demikian, peta tersebut
mudah digunakan.
Kartografi
tematik merupakan kalsifikasi tertinggi dalam ilmu kartografi. Klasifikasi ini,
akan dipelajari pembuatan peta-peta tematik seperti: peta sumberdaya alam, peta
penyebaran penduduk, peta objek pariwisata, dan peta tata guna lahan. Pada
klasifikasi kartografi tematik, dibutuhkan informasi atau data yang lebih
detail. Oleh karena itu, proses pengerjaanya akan lebih memerlukan ketelitian.
B.
Ruang lingkup
kartografi
Tujuan
dari kartografi adalah mengumpulkan dan menganalisa data dari lapangan yang
berupa unsur-unsur permukaan bumi dan menyajikan unsur-unsur tersebut secara
grafis dengan skala tertentu sehingga unsurunsur tersebut dapat terlihat jelas,
mudah dimengerti dan dipahami. Oleh karena itu ruang lingkup kartografi
meliputi proses sebagai berikut:
Kartografi juga
merupakan suatu sistem komunikasi sebagaimana yang diilustrasikan pada gambar
berikut:
Praktik
kartografi yang mungkin dilakukan di proses pembelajaran pemetaan peta mental
sampai dengan pemetaan topografi secara konvensional. Meskipun demikian dapat
dikembangkan lebih lanjut melalui interpretasi terhadap foto udara dan
penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG).
C.
Produk kartografi
Produk
kartografi dapat dibuat dalam berbagai macam produk seperti:
1.
Sketsa adalah gambar
keadaan pada suatu wilayah sempit yang dibuat dalam bentuk garis besar serta
menyimpan sedikit informasi. Faktor dari kebenaran ukuran serta bentuk dari
obyek pada sketsa tidak terlalu diutamakan.
2.
Peta adalah suatu gambaran objek tertentu yang
dibuat pada bidang yang datar dan digambar berdasarkan perhitungan kebenaran
dari ukuran proyeksi kedudukan serta arah mata angin. Peta juga biasa disebut
juga peta garis dan memiliki berbagai jenis jenis peta .
3.
Peta timbul adalah
suatu gambaran wilayah yang dibuat pada bentuk 3 dimensi sehingga akan terlihat
bentuk-bentuk relief.
4.
Maket atau miniatur
Adalah suatu gambaran pada daerah yang dibentuk secara 3 dimensi dan biasanya
memiliki skala besar. Maket atau miniatur juga menggambarkan suatu daerah
sempit dengan kenampakan yang mendetail serta memiliki kemiripan dengan objek
aslinya. Maket atau miniatur banyak menggunakan model-model yang dibuat untuk
melengkapi objek yang ada seperti pohon rumah atau bahkan mobil.
5.
Atlas adalah buku
berisi tentang peta-peta negara yang dibuat dengan menyertakan gambar data
statistik, diagram dan lain-lain yang dijelaskan uraiannya serta diberi warna
pada berbagai jenis jenis atlas yang tersedia.
6.
Peta digital atau yang
disebut pula dengan orfoto adalah peta dari hasil teknik penginderaan yang dilakukan
dari luar angkasa atau dari udara. Pada peta ini, tidak terjadi seleksi karena
objek yang terlihat dan tidak ditutupi oleh objek lain bisa terekam. Pada peta
biasa diberi ditambah keterangan yang berfungsi menjelaskan nama-nama jalan,
nama tempat atau nama jalan.
7.
Globe adalah suatu
gambaran yang menjelaskan bentuk permukaan bumi dan struktur bumi yang biasanya
berbentuk bola. Globe bukanlah sebuah peta melainkan sebuah model dari bola
bumi.
2. PETA
a.
Pengertian peta
Peta
adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
suatu sistem proyeksi. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani yakni mappa yang
berarti taplak atau kain penutup meja. Namun, secara umum pengertian peta
adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi
dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Kumpulan dari beberapa peta disebut
atlas.
Beberapa ahli
mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta
memiliki arti yang sama. Berikut ini pengertian peta dari para ahli:
1.
Menurut International
Cartographic Association (ICA) Peta adalah gambaran atau representasi
unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada
kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.
2.
Menurut Aryono
Prihandito (1998) Peta adalah gambaran
permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui
system proyeksi tertentu.
3.
Menurut Erwin Rainsz
(1948) Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang
diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada
bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
4.
Menurut Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005) Peta merupakan
wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber
informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada
tingkatan pembangunan.
Intisari
Peta
·
Abstraksi obyek-obyek dipermukaan bumi dengan
menggunakan simbol dengan menggunakan simbol- simbol (Simbolisasi) .
·
Digambarkan pada bidang datar sehingga
diperlukanproyeksi peta .
·
Obyek-obyek permukaan bumi
tersebut diperkecil (diskalakan)
Hakekat
Peta
·
Peta mengandung arti
komunikasi, artinya merupakan suatu singal atau saluran antara pengirim pesan
(pembuat peta) dengan penerima pesan (pembaca peta)
·
Dengan mempergunakan
alat peraga itu, SI penyusun peta ini menyampaikan sesuatu ide kepada orang
lain
·
Ide yang dimaksud bisa
berupa topografi, penyebaran penduduk, geologi dan semua hal yang berhubungan
dengan kedudukannya dalam ruang
·
Dengan jalan menyajikan
kedalam peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami
atau memperoleh gambaran daripada apa yang disajikan itu melalui matanya.
b.
Syarat peta
Setelah memahami
benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang
sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta yang baik
mestinya :
1.
Peta tidak boleh
membingungkan
2.
Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau
ditangkap maknanya oleh si pemakai peta.
3.
Peta harus memberikan
gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai dengan
tujuannya.
4.
Karena peta itu dinilai
melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya sedap dipandang
(menarik, rapih dan bersih).
USAHA MEMENUHI
PERSYARATAN PETA
Supaya peta
tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan:
·
Keterangan atau legenda
·
Skala peta
·
Judul peta (apa isinya)
·
Bagian dunia mana
Supaya mudah
dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan:
·
Tata warna
·
Simbol (terutama pada
peta tematik)
·
Proyeksi
c.
Fungsi peta
1. Menunjukkan
posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat
lain di permukaan bumi).
2. Memperlihatkan
ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan
bumi).
3. Memperlihatkan
bentuk (misalnya bentuk dari benua-benua, negara, provinsi, gunung, lembah, dan
lain-lainnya), sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta.
4. Mengumpulkan
dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikan dalam suatu peta.
Dalam melalui media simbol. (Aryono Prihandito, 1989:2).
d.
Tujuan pembuatan peta
Tujuan
pembuatan peta adalah:
1.
Untuk komunikasi
informasi ruang
2.
Untuk menyimpan
informasi sebagai referensi dari tahun ke tahun
3.
Digunakan untuk
membantu suatu pekerjaan misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi,
perencanaan, media pembelajaran dan lain-lain.
4.
Digunakan untuk
membantu dalam suatu desain, misalnya desain tata ruang wilayah, jalan, dan
sebagainya.
5.
Untuk analisis data
spasial misalnya perhitungan volume, evaluasi lahan, dan sebagainya (Aryono
Prihandito, 1989:2-3).
e.
Analisa peta
Analisa
peta adalah kegiatan membaca obyek-obyek atau detail-detail, termasuk informasi
yang ada dalam suatu peta. Contohnya:
·
Menghitung jumlah
sungai
·
Mengukur panjang dan
lebar sungai
·
Mengukur jarak antara
tempat
·
Mengukur luas wilayah
·
Menentukan letak
astronomis suatu titik atau wilayah (area)
f.
Interpretasi peta
Interpretasi peta
merupakan kegiatan menentukan atau membaca fenomena-fenomena yang ada
berdasarkan aspek-aspek yang tercakup dalam suatu peta.
Contohnya:
·
Menentukan arah aliran
·
Memperkirakan kesuburan
tanah
·
Perkembangan lahan
(komparasi beberapa peta dengan tahun pembuatan yang berbeda)
·
Memperkirakan atau
menentukan lokasi tempat-tempat pelayanan umum (rumah sakit, terminal,sekolah,
kawasan industri, dan lain-lain)
·
Memperkirakan
sedimentasi dari beberapa aliran sungai pada suatu tubuh perairan tertentu
(waduk, danau dan rawa).
g.
Karakteristik peta
Peta
memiliki karakteristik peta sebagai berikut:
a. Skala
bervariasi : skala kecil, skala sedang, dan skala besar
b. Mudah
direproduksi
c. Biasanya
digunakan sebagai peta dasar untuk kepentingan-kepentingan tertentu yang berupa
peta-peta tematik
d. Menggambarkan
daerah atau wilayah tertentu yang relatif sempit
e. Untuk
mengetahui lokasi peta, digunakan bantuan inset (gambaran wilayah yang lebih
besar)
f. Untuk
perencanaan-perencanaan yang detail harus menggunakan peta berskala besar.
3. MACAM PETA
DAN RUANG LINGKUP PETA
3.1 Klasifikasi
peta
1.
Macam peta ditinjau
dari isinya
a. Peta
tujuan umum dan referensi
Peta umum adalah sebuah peta yang
isianya merupakan gambaran seluruh kenampakan permukaan bumi, baik yang berupa
kenampakan budaya maupun kenampakan alam. Kenampakan – kenampakan budaya yang
dapat ditemui di dalam peta, seperti pemukiman penduduk, jalan raya, bendungan,
dan lain sebagainya. Sedangkan kenampakan alam, seperti laut, sungai,
pegunungan, gunung, dataran tinggi, dan lain sebagainya.
Peta umum
sendiri dapat dibedakan kembali menjadi tiga macam peta, anatar lain:
·
Peta Topografi, yaitu peta yang menyajikan berbagai jenis
informasi unsur-unsur alam dan buatan permukaan bumi dan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan pekerjaan. Peta topografi dikenal juga sebagai peta dasar,
karena dapat digunakan untuk pembuatan peta-peta lainnya..
Contoh peta yang
digolongkan sebagai peta topografi:
a. Peta
planimetrik yaitu peta yang menyajikan
beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.
b. Peta
kadaster atau pendaftaran tanah yaitu
peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan
serta beberapa informasi lainnya.
c. Peta
bathimetrik yaitu peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar
laut.
·
Peta korografi yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau
sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang.
Contoh peta korografi adalah atlas .
·
Peta dunia atau
geografi , yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah
yang sangat luas.
b. Peta
khusus atau peta tematik
Peta
khusus (peta tematik) adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan
tertentu di permukaan bumi.
Peta-peta yang
termasuk peta khusus ialah sebagai berikut.
a.
Peta iklim , yaitu peta
yang menggambarkan iklim suatu wilayah atau negara di dunia.
b.
Peta perhubungan, yaitu
peta yang menggambarkan perhubungan udara, laut antarwilayah atau antarnegara
lain.
c.
Peta persebaran
penduduk , yaitu peta yang menggambarkan persebaran penduduk dalam suatu
wilayah atau negara.
d.
Peta persebaran hasil
pertanian , yaitu peta yang menggambarkan persebaran hasil pertanian di suatu
wilayah atau negara.
e.
Peta pariwisata , yaitu
peta yang menunjukkan tempat-tempat pariwisata di suatu wilayah atau negara.
f.
Peta geologi, yaitu
peta yang menggambarkan struktur batuan pada lapisan kulit bumi (litosfer ).
g.
Peta tanah , yaitu peta
yang menggambarkan jenis-jenis tanah.
h.
Peta tata guna tanah
atau lahan, yaitu peta yang menggambarkan bentuk-bentuk penggunaan tanah atau
lahan yang ada hubungannya antara aktivitas manusia dan lingkungan
geografisnya.
Selain
macam-macam peta seperti yang telah dikemukakan, ada pula peta yang disebut
sebagai berikut.
a.
Peta manuskrip , yaitu
peta hasil penggambaran dengan tangan yang merupakan produk pertama suatu peta
yang akan diproduksi menjadi peta.
b.
Peta dasar atau peta
kerangka , yaitu peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta.
c.
Peta turunan , yaitu
peta yang diturunkan dari peta induk menjadi peta yang skalanya lebih kecil dari
peta induknya.
d.
Peta mental disebut
juga peta kognitif, signatura kognitif, image atau skemata, yaitu peta yang
berada di benak tiap orang dalam bentuk skema-skema secara imajinatif. Hal ini
merupakan hasil kerja psikologis, melalui proses pengamatan dan penginderaan
yang disertai atau diikuti dengan persepsi. Dengan demikian, peta mental
bersifat subjektif karena bisa berbeda di antara tiap orang.
e.
Peta digital , yaitu
peta yang dibuat dengan komputer berdasarkan informasi keruangan. Informasi
keruangan tersebut dinamakan data digital dan disimpan dalam disket. Peta
tersebut dapat dilihat melalui layar monitor komputer. Bila diperlukan dapat
pula dicetak.
2.
Macam peta ditinjau
dari obyeknya
Berdasarkan
obyeknya, peta terdiri dari:
·
Peta stasioner yaitu
menggambarkan keadaan yang relatif tetap atau stabil.
Contohnya: peta topografi, peta
geologi
·
Peta dinamis yaitu peta
yang menggambarkan keadaan mengalami perubahan secara dinamis.
Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta
sebaran karbon bencana alam, dan peta jaringan komunikasi.
3.
Macam peta ditinjau
dari skala
Ditinjau
dari skalanya, macam peta terdiri atas:
a. Peta
kadaster
Peta
ini mempunyai skala 1 : 100 hingga 1 : 5.000. Peta kadaster pada umumnya
digunakan untuk menggambar peta tanah atau peta di dalam sertifikat tanah.
b. Peta
skala besar
Peta-
peta yang berskala besar memiliki skala 1 : 5.000 hingga 1 : 250.000. Peta ini
biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah atau daerah yang sempit,
contohnya peta Kelurahan hingga peta kecamatan suatu daerah.
c. Peta skala menengah
Peta
ini memiliki skala 1 : 250.000 hingga 1 : 500.000. Peta skala menengah biasanya
digunakan untuk menggambarkan suatu daerah yang cukup luas, peta provinsi.
d. Peta skala kecil
Peta
ini memiliki skala 1 : 500.000 hingga 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta - peta
skala kecil pada umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu daerah atau
wilayah yang luas, misalnya peta wilayah negara, peta benua, bahkan peta dunia.
e. Peta
geografis
Peta geografis memiliki skala >1:1.000.000
yang berarti bisa menampakkan atau menampilkan wilayah dari sebuah benua,
samudera, hingga dunia.
4.
Macam peta ditinjau
dari jenis
Ditinjau
dari jenisnya macam peta terdiri atas:
a. Peta
foto adalah peta yang dihasilkan dari adanya mozaik foto udara, yang dilengkapi
dengan garis kontur, legenda, hingga nama. Terdiri atas:
·
Peta foto yang telah
direktifikasi
·
Peta ortofoto
b. Peta
garis adalah peta yang menyajikan data alam serta kenampakan buatan dari
manusia, yang disertai dalam bentuk garis, titik, dan luasan atau wilayah.
Contohnya adalah: Peta topografi dan peta tematik
5.
Macam peta ditinjau
dari sumber data
Berdasarkan
sumber data, peta dikelompokkan menjadi peta induk dan peta turunan.
·
Peta induk (Basic
Map) yaitu peta yang dihasilkan dari
adanya survei yang dilakukan secara langsung di lapangan. Peta induk ini
sendiri bisa dengan mudah digunakan menjadi dasar pembuatan peta topografi,
sehingga bisa dikatakan juga sebagai peta dasar. Peta dasar inilah yang menjadi
acuan dalam pembuatan peta yang lainnya.
·
Peta turunan (Derived
Map)yaitu peta yang memang dibuat
berdasarkan dari adanya acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan
adanya survei langsung di lapangan.
Sementara itu, peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.
6.
Macam peta ditinjau
dari bentuknya
Peta juga dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis peta berdasarkan bentuk peta itu
sendiri. Adapaun jenis -jenis peta berdasarkan bentuknya adalah:
1. Peta
datar (peta planimetri)
Peta
datar merupakan sebuah peta yang dibuat di atas bidang datar, seperti kain,
kertas, kanvas, maupun triplek. Seperti
pada peta-peta lainnya, peta ini memiliki berbagai macam simbol yang
digambarkan dengan bentuk, dan warna yang berbeda- beda.
2. Peta
timbul (peta relief)
Peta
timbul atau disebut juga dengan peta relief merupakan peta yang dibuat secara 3
dimensi sehingga sesuai dengan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Peta ini memiliki kontur -kontur dan permukaan
bumi yang jelas, seperti pegunungan yang nampak menjulang, perbedaan dataran-
dataran tinggi dan rendah, dan lain- lain.
3. Peta digital
Peta
digital yaiut peta yang proses pembuatannya menggunakan komputer. Data- data
kenampakan permukaan bumi di dalam peta biasanya disimpan di dalam suatu
disket, CD, atau hard disk. Penampilan gambar peta ini ditayangkan melalui
layar monitor komputer denga menggunakan program map info dan arc info.
7.
Macam peta ditinjau
dari fungsi
Ditinjau
dari fungsinya, macam peta terdiri atas:
a. Peta
umum (general map)
Merupakan peta yang berisi jalan,
bangunan, batas, wilayah, garis pantai, elevasi, dan sebgainya. Peta umum skala
besar disebut peta topografi, sedangkan peta umum kecil disebut atlas.
b. Peta
tematik
Merupakan peta yang menunjukkan
hubungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut. Ada beberapa
macam maksud dan tujuan dari peta tematik.
c. Kart
Merupakan peta yang didesain untuk
keperluan navigasi, nautical, dan acronautical. Peta kelautan yang ekuivalen
dengan peta to[ografi disebut peta batimetrik.
8.
Macam peta ditinjau
dari maksud dan tujuan
Ditinjau
dari maksud dan tujuannya ada banyak sekali macam peta. Misalnya: peta tanah,
peta geologi, peta kadaster, peta ekonomi, peta kependudukan, peta iklim, peta
tata guna lahan, dan lain sebagainya.
4. MANFAAT PETA DALAM PEMBANGUNAN
Peta sangatlah penting bagi kehidupan
manusia, secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Menunjukan
posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
2. Memperlihatkan
Ukuran dan arah suatu tempat di permukaan bumi
3. Menggambarkan
bentuk-bentuk permukaan bumi
4. Membantu
mengetuhi kondisi suatu daerah
5. Menyajikan
data potensi suatu wilayah
6. Alat
anlisis
7. Alat
untuk mempelajari fenomena geografi di permukaan bumi
Mamfaat pembuatan peta antara lain
sebagai berikut:
1. Membantu
suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
2. Analisis
data spasial, misalnya perhitungan volume,
3. Menyimpan
informasi,
4. Membantu
dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan
5. Komunikasi
informasi ruang.
DAFTAR
PUSTAKA
Sariyono, K.E.,
dan Nursa’ban, M. (2010). Kartografi Dasar. Jurdik Geografi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Prihandito,
Aryono, Ir, M. Sc. 1988. Proyeksi Peta. Yogyakarta: Kanisius
Prihandito,
Aryono, Ir, M. Sc. 1988. Kartografi. Yogyakarta: PT. Mitra Gama
Widya.
Rais, Erwin.
1948. Gerteral Cartography. New York: McGraw Hill Book Co.Inc
Muchreke, Philip
C. 1980. Map Use: Reading, Analysis, and Interpretation. JP
Publicatins,
Madison, Wisconsin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar