ZONA KOORDINAT GEOGRAFIS
UNIVERSAL TRASVERSE MERCATOR (UTM)
1.1.Sistem Koordinat
Semua letak lokasi suatu objek di bumi akan ditentukan dalam bentuk koordint garis lintang dan bujur (X,Y). Dalam sistem informasi geografis mengunakan hal ini untuk menunjukan pembagian bumi secara Spasial atau keruangan yang sama. Untuk menentukan lokasi yang sama biasanya digunakan suatu proyeksi dalam menentukan hal tersebut. Hal ini didukung oleh bentuk bumi yang melengkung menyerupai ellisoip, sehingga merepresentasikan bentuk bumi dari gambaran melengkung ke posisi datar digunakan proyeksi peta. Proyeksi sendiri merupakan salah satu metoda untuk merubah permukaan lengkung 3D ke bidang datar 2D sehingga memudahkan dalam merepresentasikannya. Titik Longitude mempunyai kisaran nilai 180-180 (W-E) dan Titik latitude mempunyai nilai 90-90 (S-N). Untuk penulisan sistem koordinat biasaanya digunakan dalam bentuk derajad, menit dan detik. Sehingga untuk mengubahnya dalam sistem koordinat dengan sistem proyeksi digunakan dalam bentuk derajad dan decimal cara mengubahnya yaitu dengan sistem derajad tetap, menit dibagi 60 dan detik dibagi 3600.
1.2.Datum
Sistem ini merupakan model matematika yang membagi bumi dalam beberapa zona dengan mengunakan nilai satuannya adalah meter. Berdasarkan metoda datum geodetic dibagi atas :
1. Datum Horizontal datum ini untuk memetakan suatu objek secara horizontal. Dengan pengunaan teknologi yang semakin maju dewasa ini. Karena perkembangannya sehingga sekarang muncul kencenderungan pengunaan datum horizontal geosentrik global sebagai suatu acuan dalam pengani pengunaan datum local atau regional.
2. Datum Vertikal adalah salah satu datum yang digunakan dalam referensi untuk menentukan sistem tinggi ortometris. Datum ini digunakan untuk merepresentasikan ketinggian suatu objek atau kedalamannya. Biasanya referensi yang digunakan untuk menetukan tinggi ortometris adalah geoid.
3. Datum local adalah datum geodesi yang paling cocok digunakan pada suatu daerah yang tidak terlalu luas. Datum local biasanya akan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Contoh pengunaan datum local diindonesia antara lain: Datum Indonesia 1974 dan datum geodetic Indonesia 1995
4. Datum Regional adalah datum geodesi yang mengunakan ellipsoid referensi yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk suatu area yang relative lebih luas dari datum local. Datum ini biasanya digunakan secara bersamaan untuk Negara yang relatif berdekatan hingga Negara yang umumnya berada dalam suatu benua yang sama. Contohnya yaitu pengunaan datum indian dan datum NAD (North-American Datum) 1983 yang merupakan suatu datum yang digunakan oleh Negara-negara yang berada di daerah Amerika bagian utara.
5. Datum Global merupakan datum geodesi yang mengunakan ellipsoid referesni yang sesuia dengan bentuk geoid seluruh permukaan bumi. Karena berbagai permasalahan pengunaan datum yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Selain itu kerena kemajuan perkembangan teknologi penentuan posisi yang selalu mengalami kemajuan pesat sehingga penggunaan datum lebih mengarah kepada pegunaan datum ini. Datum global yang pertama yaitu WGS 60, WGS 66 WGS 72 sekitar awal tahun 1984 dimulai pengunaan datum WGS 84.
1.3.Sistem Koordinat Proyeksi UTM
Dengan proyeksi ini bumi dibagi menjadi 60 zona yang setiap zona mencakup 6⁰. Karena datum adalah bagian dari sistem koordinat proyeksi maka UTM bias dijadikan dasar pada luas datum (WGS 84).
Beberapa sifat dari Proyeksi UTM :
1. Proyeksi ini adalah proyeksi transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah merediam yang disebut dengan merediam standar. Merediam pada pusat zona disebut sebagai merediam tengah.
2. Daerah diantara dua buah merediam ini disebut zona. Lebar zone adalah 6 sehingga bola bumi dibagai menjadi 60 zona.
3. Perbesaran pada merediam tengah adalah 0.9996
4. Perbesaran pada merediam standar adalah 1
5. Perbesaran pada merediam tepi adalah 1.001
6. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.
Sehingga wilayah Indonesia yang terletak antara 90⁰ - 144⁰ BT dan 11⁰ LS - 6⁰ LU terbagai dalam 9 zona UTM dengan demikian pembagian zona untuk wilayah Indonesia dimulai dari Zona 46 sampai Zona 54 (Merediam Sentralnya yaitu 93⁰ - 141⁰ BT).
Gambar 1. Pembagian Zona UTM
Gambar 2. Contoh pembagian Zona
Gambar 3. Perpotongan Bumi
DAFTAR PUSTAKA
Basofi, A. 2012. Sistem Proyeksi Peta. Pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar